KOMPETENSI STRATEGIS KEPALA SEKOLAH
KOMPETENSI STRATEGIS KEPALA SEKOLAH
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas
Matakuliah Kepemimpinan Pendidikan
yang dibina oleh Prof. Dr. H.
Ibrahim Bafadal M.Pd.
Oleh:
Dewi Rahayu (170131601017)
Ega Ardiantinata
K. P. (170131601100)
Viana Rahmawati (170131601103)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
November,
2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat, rahmat dan anugerah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kompetensi Strategis Kepala
Sekolah” tepat pada waktunya. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kepemimpinan Pendidikan yang dibina oleh Prof. Dr. H. Ibrahim
Bafadal M.Pd.
Dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini, penulis telah banyak mendapat bantuan,
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada dosen mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan yang telah
membimbing dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak, demi sempurnanya makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Aamiin.
Malang, 22 November
2018
i Penulis
|
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang...................................................................................................1
B.
Rumusan Masalah..............................................................................................2
C.
Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kepemimpinan Strategis...................................................................3
B. Karakteristik
Kepemimpinan Strategis...............................................................4
C. Komponen Lingkungan Strategis.......................................................................6
D. Implementasi
Kepemimpinan Strategis..............................................................9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan........................................................................................................10
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kepala sekolah adalah tokoh sentral
dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Berhasil atau tidaknya sebuah
lembaga pendidikan khususnya pada satuan pendidikan akan sangat dipengaruhi
oleh kompetensi yang dimiliki kepala sekolah tersebut, Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala sekolah/madrasah
menegaskan bahwa seorang kepala sekolah/madrasah harus memiliki lima dimensi
kompetensi minimal yaitu: kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi, dan sosial. Kepala sekolah/madrasah adalah guru yang diberi tugas
tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah sehingga iapun harus memiliki
kompetensi yang disyaratkan memiliki kompetensi guru, yaitu: kompetensi
paedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Berdasarkan kenyataan
tersebut, maka menjadi sangat penting bagi kepala sekolah menguasai kompetensi
kepala sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan.
Diisyaratkan oleh pendapat tersebut,
bahwa kepala sekolah sebagai salah satu administrator pendidikan perlu
melengkapi wawasan kepemimpinan pendidikannya dengan pengetahuan dan sikap yang
antisipatif terhadap perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat,
termasuk perkembangan kebijakan makro pendidikan. Wujud perubahan dan
perkembangan yang paling aktual saat ini adalah makin tingginya aspirasi
masyarakat terhadap pendidikan, dan gencarnya tuntutan kebijakan pendidikan
yang meliputi peningkatan aspek-aspek pemerataan kesempatan, mutu, efisiensi
dan relevansi.
1
|
2
|
2) kemampuan untuk membangkitkan dan
memupuk kepercayaan pada diri sendiri dari guru-guru dan anggota staf sekolah
lainnya,
3) kemampuan untuk membina dan
memupuk kerja sama dalam mengajukan dan melaksanakan program-program supervise,
dan
2
|
(Sudarwan Danim, 2002) mengemukakan bahwa salah satu
preposisi tentang kebijakan pendidikan bagi kepala sekolah atau calon kepala
sekolah, bahwa kompetensi minimal seorang kepala sekolah adalah memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keadministrasian sekolah;
keterampilan hubungan manusiawi dengan staf, siswa dan masyarakat, dan
keterampilan teknis instruksional dan non instruksional.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah
pengertian dari kepemimpinan strategis?
2. Apa
saja karakteristik dari kepemimpinan strategis?
3. Apa saja komponen lingkungan
strategis?
4. Bagaimana
implementasi dari kepemimpinan strategis?
C. Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui
pengertian dari kepemimpinan strategis.
2. Mengetahui
karakteristik dari kepemimpinan strategis.
3. Menjabarkan komponen lingkungan strategi.
4. Mengetahui
implementasi dari kepemimpinan strategis.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kepemimpinan
Strategis
Kepemimpinan strategis
adalah suatu proses memberikan arah dan inspirasi yang diperlukan untuk membuat
dan melaksanakan visi suatu lembaga pendidikan, misi, dan strategi untuk
mencapai tujuan suatu lembaga pendidikan. Hughes dan Beatty (2005) menulis
dalam buku mereka “Becoming a Strategic
Leader” bahwa fokus dari kepemimpinan strategis adalah “Sustainable Competitive Advantages” yaitu
mendorong dan menggerakkan segenap kemampuan karyawan sehingga akan berkembang.
Lebih lanjut bahwa kepemimpinan strategis adalah kapasitas dan kapabilitas yang
dimiliki seseorang atau kelompok yang bertanggungjawab dan memiliki pengaruh
penting untuk menjamin organisasi itu tetap bertahan hidup.
Kepemimpinan strategis
disini menuntut kemampuan untuk mengakomodasi dan mengitegrasikan
kondisi-kondisi eksternal maupun internal dan kemampuan untuk mengelola
ambiguitas dan terlibat pemrosesan masalah internal. Dalam kepemimpinan
strategis, manajer merupakan aset penting untuk sebuah organisasi. Untuk itu
sebagai manajer diperlukan adanya kemampuan yang baik mengenai diri sendiri dan
juga yang terpenting adalah penguasaan akan organisasinya. Kemampuan mengelola strategis
bisa di mulai melalui pemahaman perilaku di waktu lalu, kemudian memperkirakan
tindakan perilaku di masa yang akan datang, setelah itu memimpin, mengubah dan
mengendalikan perilaku. Di sini terlihat bahwa tanpa arahan strategis dari
pemimpin, bawahan akan bersikap sama seperti tanpa ada perubahan. Padahal
organisasi yang baik adalah yang mampu terus berkembang sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan zaman. Untuk itu kita perlu menyadari adanya hubungan antara
kepemimpinan, strategi dan kinerja organisasi. Kepemimpinan dan strategi adalah
sebagai pendorong utama untuk maju dan berpeluang ideal dalam meningkatkan
kinerja organisasi.
3
|
B.
4
|
Agar terwujud
kepemimpinan kepala sekolah yang strategis, seorang kepala sekolah harus
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Pemimpin
yang efektif
Pemimpin strategis yang
efektif adalah pemimpin yang memiliki keterampilan untuk (1) mengantisipasi dan
meramalkan kejadian dalam lingkungan eksternal organisasi yang memiliki potensi
untuk mempengaruhi kinerja organisasi, (2) mencari dan mempertahankan
keunggulan kompetitif dengan membangun kompetensi inti dan memilih pasar yang
tepat untuk bersaing, (3) mengevaluasi implementasi strategi dan hasil secara
sistematis, dan membuat penyesuaian strategis, (4) membangun tim karyawan yang
sangat efektif, efisien, dan termotivasi, (5) menentukan tujuan dan prioritas
yang tepat untuk mencapainya, serta (6) menjadi komunikator yang efektif.
Setiap pemimpin harus belajar memenuhi poin-poin tersebut guna tercapainya
sebuah kepemimpinan yang efektif.
2. Pemimpin
yang kredibel
Pemimpin harus memiliki
kredibilitas dan reputasi yang hebat, agar ia mampu memberikan inspirasi dan
motivasi kepada setiap orang. Pemimpin harus memotivasi dan menginspirasi
setiap orang dalam setiap detik kehidupan mereka, untuk bersemangat dan bangkit
bersama dengan perubahan baru. Pemimpin harus membuat setiap orang menyadari
bahwa perubahan itu penting, untuk mengubah hal-hal yang telah ketinggalan
zaman dengan hal-hal baru yang sesuai peradaban.
3. Pemimpin
yang terampil
Pemimpin harus memiliki
keterampilan untuk dapat mengenali perubahan-perubahan penting, serta mampu
mengambil tempat di dalam hati setiap orang, agar semua orang dalam organisasi
bisa saling menyatu dan saling berempati, untuk membawa perubahan itu ke arah
yang lebih memberi manfaat positif buat
organisasi dan buat setiap manusianya.
4. Pemimpin
yang memotivasi
Pemimpin harus bisa
membangkitkan semangat dan gairah perubahan dari setiap orang di dalam
organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lebih cepat, serta berjuang keras dan
bekerja keras untuk mendapatkan hasil perubahan yang lebih baik dari rencana
yang ada. Pemimpin harus menyadarkan setiap orang, agar selalu menggunakan
cara-cara profesionalisme dalam merespon setiap perubahan. Untuk itu, pemimpin
harus duduk bersama dengan semua kekuatan sumber daya manusianya, untuk
berbicara tentang perubahan-perubahan itu dengan cara-cara penuh inspirasi dan
profesional. Pemimpin harus mengajak dan menggandeng setiap hati dan setiap
pikiran, untuk berpikir dan bertindak dalam semangat meningkatkan semua potensi
organisasi, agar mampu menangani semua potensi hebat secara lebih baik, dengan
cara mengubah hal-hal yang berpotensi menghambat gerak sukses organisasi.
5. Pemimpin
yang cerdas
Pemimpin harus cerdas
menggunakan tema perubahan dalam organisasinya, sebagai sarana untuk
meningkatkan keuntungan kompetitif organisasinya. Pemimpin harus bisa
menggambarkan perubahan itu secara nyata di pikiran setiap orang, dan
memberikan cermin perubahan untuk dapat dilihat setiap orang tentang wujud asli
dari perubahan tersebut. Pemimpin harus memberi inspirasi kepada setiap orang,
untuk menghadapi perubahan dalam pekerjaan, untuk menghadapi perubahan dalam
keluarga, untuk menghadapi perubahan dalam hidup. Dan dalam semua aspek yang
bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri organisasi, untuk memenangkan
persaingan dalam kompetisi organisasi yang ketat.
6. Pola
berpikir pemimpin
Pemimpin harus selalu
menggunakan pola atau model berpikir yang sederhana dan jelas, agar setiap
orang di dalam organisasi
Adapun menurut Hughes
dan Beatty (2005) karakteristik kepemimpinan strategis adalah:
6
|
2. Merorientasi pada perubahan menunjukkan bahwa
pemimpin menyukai dan selalu terlibat dalam perubahan, memiliki tujuan dan arah
yang jelas, future-oriented dan suka menetapkan prioritas.
3. Mampu membangun relasi yang kuat tergambar
dari selalu bertindak bijaksana, melibatkan bawahan dalam mengembangkan ide,
memberi kesempatan kepada bawahan untuk membuat keputusan, selalu menyelesaikan
tanggungjawab dengan segera dan memiliki jejaring sosial luas dengan berbagai
pihak.
4. Memiliki personal style dan personal skills
seperti proaktif, pengendalian emosi, bersemangat, peduli terhadap bawahan,
bekerja melampaui uang dan kekuasaan serta berani mengambil resiko.
C. Komponen Lingkungan Strategis.
Setiap kepemimpinan strategis dapat
menggambarkan dan menganalisa kondisi lingkungan strategis yang saling
berkaitan, melengkapi dan saling bertentangan dan setiap, kepemimpinan
strategis dapat mencermati perkembangan yang ada serta memperhatikan komponnen
komponen lingkungan strategis serta Dalam kepemimpinan strategis harus
mempertimbangkan faktor dalam membuat suatu konsep strategis untuk ranah
politik maupun ranah militer. Beberapa komponen lingkungan strategis yang harus
dipertimbangkan, karna dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan,
diantaranya adalah:
1. Lingkungan
Keamanan Nasional (National Security
Environment)
Sesuai
dengan kepentingan Nasional bahwa tujuan Negara adalah meningkatkan
kesejahteraan bangsa dan negara dan menciptakan Ketahanan Nasional yang tidak
lepas dari faktor Asta Gatra (ipoleksus budhankam dan Geografi, demografi dan
Sumda). Pemimpin Strategis dapat menganalisa dan memperhitungkan dengan kondisi
situasi antara lain:
7
|
b). Perkembangan Politik yang ada apakah
dapat mempengaruhi proses berbangsa dan bernegara, bahkan sistim politik yang
sebaliknya dapat menjadi instabilitas nasional.
c). Ekonomi yang berkembang telah merubah
tatanan dalam perekonomian Negara ,dengan adanya perdaganagan bebas dan
organisasi WTO membawa perubahan dalam sisitim perdagangan di suatau Negara
bila tidak disikapi akan membawa pertumbuhan ekonomi yang tertinggal.
d). Budaya. Merupakan kekayaan yang dimiliki
suatu Negara harus dipertahankan nilai intrinsiknya walaupun adanya budaya yang
masuk kenegara dengan adanya globalisasi.
e). Hankam. Merupakan suatu upaya Negara
dalam rangka mempertahankan dan menjaga kedaulatannya dari aggressor.
Stabilitas nasional dapat terjaga, maka dapat menggerakan seluruh bidang lain
yang tujuannya dapat mencapain rakyat yang adil dan makmur.
f). Demografi. Jumlah penduduk dalam suatu
Negara mer upakan asset sumber daya manusia yang dapat di manfaatkan untuk
kepentingan Negara.
g). Geografis. Dengan bentuk Negara
archipelagic state yang terdiri dari kepulauan merupaka letak yang adanya alki
1 s/d 3 dan jalur international merupakan posisi startegis untuk jalur
international dalam perdaganagan.
8
|
2. Lingkungan
Domestik.(Domestic Enviroment)
Perkembangan
Domestik dapat mempengaruhi lingkungan strategis suatu Negara yang pada intinya
tidak lepas dari pengaruh Asta Gatra,namun lebih fokus pada masalah politik,
keamanan dan Ham.diharapkan pemimpin straregis dapat menganalisa dengan
perkembangan ini agar dalam mengambil keputusan tidak menimbulkan resistensi
yang tinggi.
3. Lingkungan
Internasional(International Enviroment)
.
Dengan
adanya hubungan Bipolar dan multi polar antar Negara ,perlu adanya pertimbangan
dalam setiap pengambilan keputusan, karna menyangkut kebijakan untuk kepentingan
kawasan itu sendiri. ASEAN, OPEC,KTT ASIA AFRIKA dan G. 20 yang baru saja
diadakan di Pittersburgh merupakan langkah langkah konkret menuju mengatasi
permasalahan global .
4. Lingkungan
Militer(Militery Enviroment)
Merupakan alat sebagai kampanye dan diplomasi
suatu Negara dengan militer yang kuat dan professional dalam suatu Negara dapat
menjadikan posisi bargaining dengan Negara tetangga ,oleh karenanya
kepemimpinan strategis tidak dapat mengesampingkan kekuatan dan lingkungan
militer yang ada.
9
|
Beberapa wujud nyata dari kepemimpinan strategis kepala sekolah
di suatu lembaga pendidikan yakni sebagai berikut:
6
|
2.
Mendapat ide baru seperti pelelangan hasil kebun siswa pada para pejabat tinggi
setempat untuk mencari sumber dana pembangunan sekolah dan mewujudkannya.
3.
Kepala sekolah tetap terus belajar bahasa Inggris dan mengembangkan kemampuan
berbahasa Inggrisnya.
4.
Kepala sekolah menerapkan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun) dalam
kehidupan sehari-harinya.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Kepemimpinan strategis
adalah suatu proses memberikan arah dan inspirasi yang diperlukan untuk membuat
dan melaksanakan visi suatu lembaga pendidikan, misi, dan strategi untuk
mencapai tujuan suatu lembaga pendidikan. Bercirikan memimpin secara efektif,
memiliki kredibilitas, terampil, memotivasi, cerdas, berpola pikir pemimpin.
10
|
DAFTAR
RUJUKAN
Danim,Sudarwan.2002. Inovasi Pendidikan Dalam upaya Peningkatan
Profesionalisme
Tenaga Kependidikan.
Bandung: Pustaka Setia.
Hughes,
Richard L., dan Beatty, Katherine, C. 2005. Becoming
a Strategic Leader
Your
Role in Your Organization’s Enduring Success. TLFeBOOK San Francisco:
Published by Jossey-Bass www.josseybass.com
Idoci
Anwar dan Yahya Hidayat Amir. 2000. Administrasi
pendidikan, Teori,
Konsep
dan Isu.
Bandung: UPI
Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 1999 Tentang
Organisasi Sekretariat Jenderal Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Kementerian Pendidikan Nasional.
2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah. Jakarta: Kementerian
Pendidikan Nasional.
Pimpinan
MPR dan TIM Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009-2014. 2012. Empat
Pilar
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.
11
|
Komentar
Posting Komentar